5 Negara Pemasok Utama Barang Impor di SulSel
Badan Pusat Statistik merilis data mengenai Ekspor Impor khususnya di Sulawesi Selatan. Khusus Impor (barang dari luar masuk ke dalam negeri) mengalami penurunan jika di akumulasi sepanjang Januari hingga Oktober 2016. Penurunan mencapai 17,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (2015).
Kepala BPS Sulawesi Selatan, Nursam Salam mengatakan jika dibandingkan dari bulan september ke oktober tahun ini, nilai impor Sulsel itu mengalami kenaikan sebesar 69,52 persen. Oktober 2016 sendiri nilai impor mencapai 133,66 juta dollar sedangkan september hanya mencapai 78,85 Juta Dollar.
Penurunan belum bisa disimpulkan secara spesifik apa penyebabnya. Namun, bisa saja ada produk domestik yang mengambil peran sedikit lebih besar sehingga membuat impor berkurang dan bisa saja adanya penguatan dollar. Sehingga masyarakat lebih cenderung ke barang dimestik.
Dikutip dari harian upeks, Nursam menyebut komoditas impor Sulawesi Selatan khusus pada oktober 2016 dengan nilai terbesar ada pada mesin atau peralatan listrik dengan nilai sebesar 35,23 juta dollar amerika. Disusul oleh mesin mekanik dengan nilai sebesar 30,70 juta dollar. Tidak hanya peralatan, Gandum-ganduman juga memberi kontribusi dengan nilai sebesar 19,34 juta dollar serta perangkap optik dengan nilai 13,05 Juta dollar.
” Komoditi yang melakukan impor diantaranya, mesin, gandum,bahan bakar mineral, pesawat terbang, ampas, makanan, kapal laut, mesin listrik, benda dari besi dan baja, perangkap optik dan pupuk,” jelasnya.
Diperjelas, ada lima negara pemasok utama barang impor ke Sulawesi Selatan pada oktober 2016 yakni tiongkok sebagai pemasok utama dengan nilai sebesar 44,78 juta dollar. Disusul negara Ukraina sebesar 17,94 juta dollar, kemudian negara perancis 14,95 juta. Sementara Inggris memasok dengan nilai impor khusus bulan oktober sebesar 14,75 juta serta Singapura sebesar 9,43 juta dollar. Kelima negara tersebut memasok barang impor dengan total nilai sebesar 101,85 juta dollar atau sama dengan 76,20 persen dari total nilai impor Sulawesi Selatan dibulan yang sama.
” Akumulasi dalam 10 bulan terakhir ini total impor ke sulsel dari 5 negara ini terbesar masih di tiongkok dengan nilai impor 201, 69 juta dollar. Disusul lagi oleh Singapura sebesar 81,57 juta dollar, dan Australia sebesar 45,51 juta dollar,” jelasnya.
Proses impor menurut tempat pembongkaran. Nursam menyebutkan barang impor ke Sulawesi Selatan pada bulan oktober 2016 dengan nilai terbesar dibongkar melalui pelabuhan Makassar dengan nilai 86,96 juta dollar atau menempati persentase 65,06 persen terhadap total nilai impor Sulsel.
Untuk pelabuhan Soekarno Hatta Makassar sebesar 24,88 Juta dollar. Selama januari hingga oktober tahun 2016 tahun impor Sulawesi Selatan terbesar melalui juga pelabuhan Makassar yaitu senilai 325,05 juta disusul pelabuhan Soekarno hatta Makassar dengan nilai 195 juta dollar dan untuk pelabuhan udara Hasanuddin senilai 73,50 juta.
Tidak hanya pada sektor Impor yang dijelaskan, pihak BPS juga menyorot Ekspor di Sulawesi Selatan dikarenakan mengalami peningkatan.
Nilai ekspor Sulsel khusus pada oktober 2016 meningkat sebesar 2,86 persen bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan september 2016 yaknk 110,46 juta dollar menjadi 113,62 juta dollar.
Sepanjang januari-oktober 2016 total nilai ekspor SulSel mencapai 924,82 juta, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 dimana nilai ekspor Sulsel mencapai 1,197,61 juta dollar, maka telah terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 22,78 persen. ” Kita harus akui Nikel komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulawesi Selatan pada oktober 2016 dengan nilai 57,3 juta dollar atau 50,43 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan.
Negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar pada bulan oktober 2016 yakni negara Jepang dengan nilai ekspor 62,05 Juta dollar atau meranup 54,61 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan. (*/R).