Air PDAM Keruh, Pelanggaan Mengeluh
JENEPONTO – Pelanggan PDAM Kabupaten Jeneponto mengeluhkan suplai air PDAM yang keruh. Asumsinya, ada kebocoran pipa dibeberapa titik dalam wilayah Kota Bontosunggu, khususnya Kecamatan Binamu.
Direktur PDAM Kabupaten Jeneponto, Amry Mahadi, SE mengatakan, pipa bocor di beberapa titik tersebut akibat gangguan alam, yaitu banjir beberapa waktu lalu. Kondisi pipa yang sudah tua tidak lagi memiliki daya tahan terhadap gangguan lingkungan yang ekstrim.
“Kalau sudah terjadi banjir pasti bocor, sehingga air jadi keruh karena sudah bercampur dengan lumpur,” jelasnya.
Kondisi ini memaksa pihak PDAM melakukan langkah-langkah agar kondisi air tetap steril dengan menaburkan bahan kimia atau tawas yang tidak berbahaya bagi kesehatan pelanggan. “Kita tetap berupaya agar kualitas air tetap terjaga dan layak dikonsumsi. Salah satu upaya kita adalah dengan memberikan bahan kimia sesuai dosis dan tetap melalui proses pemeriksaan dari Tim Kesehatan,” katanya.
Hanya saja, pihak PDAM harus rela mengeluarkan anggaran besar dengan kondisi pipa yang sudah tua yang mudah bocor untuk keperluan belanja bahan kimia penjernih air. Sebab, makin keruh maka makin banyak penggunaan bahan kimia. “Biaya operasional bisa naik dua kali lipat. Biasanya hanya 10 sampai 12 ton tawas per bulan, maka saat keruh kita menggunakan tawas lebih dari itu di Instalasi Pengolahan Air (IPA) I Parappa,” jelasnya. (lar/R)