Bola

Arsenal Cuma Ingin Tunjukkan Gairah dan Komitmen

London – Sudah tertinggal dengan telak dari leg pertama, Arsenal ingin menunjukkan harga diri kala menjamu Bayern Munich. Tapi rupanya itu tak berakhir menyenangkan.

Arsenal menjamu Bayern di Emirates Stadium, Rabu (8/3/2017) dinihari WIB, dalam posisi tertinggal 1-5. Situasi itu membuat The Gunners menerapkan pendekatan nothing to lose saja.

Arsenal nyatanya mampu menyulitkan Bayern, bahkan memetik keunggulan lewat Theo Walcott di menit ke-20. Tapi kemudian kartu merah Laurent Koscielny di menit ke-54 mengubah jalannya pertandingan.

Arsenal kehilangan kontrol dan kebobolan lima gol, yakni penalti Robert Lewandowski, Arjen Robben, Douglas Costa, dan dua gol Arturo Vidal. Hasil ini disebut Walcott amat melukai para pemain.

“Kami sejak awal ingin sekadar menunjukkan gairah dan komitmen, itu sudah tidak terlihat di pekan-pekan belakangan ini sejujurnya dan kami melakukannya. Kami memberikan semua upaya, kami bermain dengan 10 orang dan itu benar-benar mengubah pola keseluruhan permainan,” katanya di situs resmi klub.

“Kami seharusnya bermain cerdas dan memilih untuk membatasi kerusakan saja. Ini sungguh sangat disayangkan. Orang-orang akan berkata bahwa kami tidak peduli dan semacam ini, tapi jelas kami peduli. Ada banyak pemain yang sangat terluka, sepenuhnya, di ruang ganti,” imbuhnya.

Mentalitas dan daya juang Arsenal belakangan memang disoroti. Sebelum ini, mereka cuma menang dua kali dari enam laga dengan empat sisanya berujung kekalahan.

Selain takluk dari Bayern di dua pertemuan, anak-anak London utara ini juga kalah dari Watford, Chelsea dan Liverpool. Walcott kini menuntut timnya untuk beranjak dan bangkit di partai babak keenam Piala FA melawan Lincoln City, Minggu (12/3/2017) dinihari WIB, yang merupakan tim level lima di sepakbola Inggris.

“Kami punya Lincoln untuk dihadapi pada akhir pekan, di mana kami favorit secara telak untuk memenangi laga itu. Kami perlu beranjak dengan sangat cepat dari kekecewaan ini,” sambung Walcott.

“Kami tak bisa berkata ‘kalau ini terjadi, atau kalau itu terjadi’. Itu adalah hal terburuk di sepakbola. Ini merupakan kesempatan bagus untuk pergi ke Wembley dan kami perlu mengambilnya. Kami punya kans bagus di sana dan kemudian memperbaiki posisi di liga,” demikian dia.
(raw/rin)