BPOM – DPR RI Optimalisasi Produk Ilegal di SulSel
*** DIINBAUKAN BELI KOSMETIK DI GEREI, JANGAN DI ONLINE ***
Dihimbau kepada masyarakat untuk beli barang khususnya kosmetik untuk tidak sembarang beli. Beli di Gerai atau toko kosmetik jauh lebih terjamin ketimbang beli lewat melalui via online. Masalahnya, kebanyakan produk ilegal di dapat di online.
Maraknya produk ilegal yang beredar di masyarakat, khususnya kosmetik yang tentunya banyak digandrungi kaum hawa ternyata 65 persen berasal dari luar negeri yakni China.
Hal ini diungkapkan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Selatan, Muhammad Guntur kepada wartawan di Balai Kenari, Jalan Mongonsidi. ” Produk Kosmetik palsu paling banyak dari China kemudian disusul dari Filipina. Jika dinilai ekonomi secara keseluruhan dalam jangka waktu satu bulan saja sudah mencapai angka Rp 1 Miliar 25 Juta,” katanya.
Mengenai merek produknya Guntur menjelaskan, produk Ponds dan Sabun Pepaya untuk daerah sulsel paling banyak beredar di Makasaar Palopo. Olehnya, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas. Apalagi kata dia, banyak pihak perusahaan yang bandel beri label palsu.
” Kami imbau kepada masyarakat untuk beli di Gerei langsung tidak melalui via online. Karena kebanyakan produk ilegal tersebut kami dapat di online,” ujarnya.
Anggota DPR RI, Aliyah Mustika Ilham menuturkan, jika melihat analisa tersebut pihaknya mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat dengan bekerjasama BPOM. ” Kami tidak hanya mengawasi saja, tapi kami mengoptimalkan sosialisasi terkait produk ilegal dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat menjadi konsumen cerdas,” ujarnya.
Angggota DPR RI bersama BPOM akan optimalkan sosialisasi di berbagai daerah di sulsel seperti Makassar, Takalar dan Selayar. (ar/R)