PeristiwaPolitikTAKALAR

Bupati – Wabup Tak Hadiri Zikir Lahirkan Kesan Sepakat DPRD Bubar

Diitengah aksi rakyat Indonesia menuntut pembubaran DPR secara Nasional, DPRD Kabupaten Takalar, SulSel menggelar doa dan zikir bersama di pelataran Gedung rakyat. Harapannya, agar peristiwa aksi anarkis yang bergejolak di daerah lain tidak terjadi di wilayah yang berjuluk Butta Panrannuangku.

TAKALAR – Di kondisi akhir pekan ini, aksi demonstrasi merebak di berbagai daerah di Indonesia. Di Kabupaten Takalar, sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) memilih cara berbeda dengan menyampaikan aspirasi melalui kegiatan dzikir dan doa bersama di halaman Gedung DPRD Takalar, Selasa malam (02/09/2025).
Namun, momentum tersebut disayangkan karena Bupati Takalar dan Wakil Bupati Takalar tidak hadir. Ketidakhadiran keduanya memunculkan kesan seolah menghindari penyampaian aspirasi dari OKP dan menjadi bahan perbincangan publik.
Salah satu pengurus PC IMM Takalar menegaskan, “Kami menyayangkan ketidakhadiran Bupati Takalar dalam acara dzikir dan doa bersama yang difasilitasi DPRD sebagai wadah silaturahmi sekaligus penyampaian aspirasi. Kehadiran pemimpin sangat penting sebagai bentuk perhatian, penghargaan, serta keterbukaan terhadap suara masyarakat dan generasi muda. Ketidakhadiran ini bisa menjadi pemicu gelombang aksi lanjutan di depan Kantor Bupati Takalar,” tegasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Takalar H. Muh. Rijal, para anggota DPRD, jajaran Sekretariat DPRD, Kapolres Takalar, Dandim 1426, perwakilan Kejari Takalar, Kepala Kemenag, para ketua OKP, serta tokoh masyarakat.
“Ketidakhadiran Bupati – Wabup di zikir yang diadakan DPRD memberikan sinyal kurang bagus dan terkesan menginginkan DPRD bubar,” ujar warga di Takalar.
Kenapa kata mereka, seorang pemimpin yang baik harusnya terdepan apalagi inisiatif doa dan zikir ini lahir dari pemuda lewat DPRD. (cw/rd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *