Budaya

Doyan Minum Alkohol? Waspada Nafsu Makan Meningkat Drastis

Doyan konsumsi alkohol tidak hanya memiliki efek negatif bagi otak dan kesehatan liver. Studi terbaru dari Inggris menemukan satu lagi efek negatif konsumsi alkohol, yakni meningkatnya nafsu makan.

Para peneliti dari Francis Crick Institute, London, melakukan penelitian kepada mencit untuk melihat efek alkohol terhadap nafsu makan. Selama tiga hari, para mencit mendapat asupan alkohol setara 18 gelas ukuran sedang.

Hasil penelitian pada otak mencit menyebut adanya peningkatan aktivitas neuron otak yang berhubungan dengan rasa lapar saat tubuh mendapat asupan alkohol. Semakin banyak konsumsi alkohol, semakin besar nafsu makan yang dimiliki.

Peneliti menyebut hal inilah yang membuat para pemabuk berat cenderung memiliki perut yang buncit dan kelebihan berat badan. Mereka tanpa sadar mengonsumsi terlalu banyak makanan akibat nafsu makan yang meningkat akibat konsumsi alkohol.

Profesor Gary Wittert dari School of Medicine, Adelaide University, Australia, mengatakan memang ada pengaruh alkohol terhadap otak dan nafsu makan. Hal ini dikarenakan konsumsi alkohol menyebabkan sel saraf mengeluarkan protein yang ditangkap sebagai sinyal lapar oleh otak.

“Pengaruh alkohol membuat sel saraf di otak memproduksi agouti-related protein, atau AgRP, yang juga muncul saat seseorang kekurangan energi dan kalori. Akibatnya, neuron otak menangkap protein ini sebagai sinyal rasa lapar, yang membuat nafsu makan seseorang meningkat,” tutur Gary yang tak terlibat dalam penelitian, dikutip dari ABC Australia.

Karena nafsu makan yang meningkat padahal tubuh tak benar-benar kekurangan energi, maka sebagian besar kalori yang masuk tidak terbuang dan menumpuk menjadi lemak. Ia juga mendukung pernyataan peneliti soal kaitan antara kelebihan berat badan dengan riwayat konsumsi alkohol.

Selain menyebabkan lapar, konsumsi alkohol juga membuat otak lebih menginginkan makanan yang berlemak, gurih, serta tinggi kandungan dan garam. Padahal alkohol sendiri memiliki jumlah kalori yang tak sedikit.

“Satu gram alkohol yang dikonsumsi mengandung tujuh kilokalori. Anda tidak bisa membuang kalori begitu saja. Metabolisme akan mengolahnya menjadi energi yang jika tak digunakan, akan berubah menajdi lemak dan menumpuk di sekitar perut dan paha,” tandasnya.  (*)