IGI Takalar Bebani Sekolah Rp. 175.000 Untuk…..

Ada beragam teknik menggali potensi uang, baik dengan model dagang, rentenir, menipu, mengemis atau bergantung tingkat intelektualitas seseorang untuk mendapat hasil. Pengurus organisasi profesi Ikatan Guru Indonesia (IGI) misalnya. Karena reting kecerdasannya berada diatas rata-rata, hingga mampu menarik simpati kalangn pendidik dalam bentuk kegiatan workshop dan seminar yang dilaksanakan belum lama ini di Gedung Islamic Centre (GIC).

IGI Takalar Bebani SekolahKegiatan yang dikerjasamakan dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Samsung ini membebani biaya partisipasi Rp. 175. 000 persekolah dengan dua orang utusan guna mengikuti acara. ” Saya apresiasi kegiatan Yardi selaku Ketua IGI karena bisa memberikan nilai plus kaum pendidik,” ujar Képala Desa Aeng Batu – Batu, kecamatan Galesong Utara, Wahyudin Mapparenta.

Hanya saja lanjut Wawan (panggilan Wahyudin), Yardi selaku Ketua terpilih KNPI dan pasca dikukuhkannya berbuat dan meramu kegiatan sendiri tanpa pernah melibatkan unsur pengurus di KNPI. Dia sepertinya terlena dan sibuk dengan job jabatannya sebagai Lurah dan Ketua Ikatan Guru hingga mengesampingkan kepengurusan di KNPI.

Sementara Ketua IGI, Yardi mengungkap isi undang-undang bahwa guru harus bergabung disalah satu organisasi profesi guru. Dia juga mengklarifikasi kalau IGI bukan naungan PGRI. ” Silahkan jalan dengan program masing-masing karena kedudukannya sama dan diakui pemerintah,” entengnya. (ml/R)