Makassar

Jelang Pergantian Tahun, Okupansi Hotel Bisa Capai 80%

MAKASSAR – Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Makassar menargetkan okupansi hotel mencapai 80% menjelang pergantian tahun. “PHRI berharap okupansi bisa mencapai 80 persen pada akhir tahun ini,” kata Kwandy Salim, Ketua PHRI Makassar.

Peningkatan okupansi yang signifikan hanya terjadi pada satu malam, tepatnya pada malam 31 Desember.

Makassar memiliki total 200 lebih hotel, baik berbintang maupun non bintang. Hotel tersebut memiliki sekitar 13 ribu kamar. Rata-rata okupansi berkisar 59-60 persen sesuai data BPS. Menurutnya Kwandy, peningkatan okupansi hotel memang belum siknifikan sejauh ini. Apalagi, event-event besar sudah tidak ada pada Desember ini.

Pengusaha hotel hanya tertolong dengan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). Okupansi hanya terdongkrak dengan kegiatan pemerintah tersebut. “MICE dongkrak hingga 20 persen karena Makassar belum ada daya tarik saat week end,” katanya.

Masyarakat lebih memilih bersama keluarga atau berlibur ke daerah lain, seperti Bali dan Bandung pada akhir pekan. Karena itu, Makassar pun harus memiliki magnet tersendiri pada akhir pekan. “Ini harus dipikirkan, sehingga Makassar juga menjadi daerah tujuan wisata, khusus pada week end panjang,” sarannya.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Makassar menargetkan kunjungan wisatawan bertumbuh 15 persen pada tahun ini.
“Kita berharap target dapat tercapai hingga akhir tahun nanti,” kata M Roem, Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Disparekraf Makassar.
Kunjungan wisatawan ke Makassar terus mengalami peningkatan dalam kurun sejak 2014 lalu. Disparekraf mencatat kunjungan 3.694.518 wisatawan nusantara (wisnus) atau domestik dan 52.488 wiswan pada 2014. Dan 3.771.076 wisnus dan 53.879 wisman pada 2015. Sedang semester awal 2016, kunjungan wisatawan meningkat 20 persen dibanding 2015. Semester I 2016, wisnus mencapai 2.160.708 orang dan 48.557 wisman. Semester yang sama pada tahun lalu hanya 1.770.616 wisnus dan 24.016 wisman.

Kata dia, peningkatan kunjungan wisatawan ke Makassar tidak luput dari berbagai promosi wisata yang dilakukan. Bahkan, alokasi promosi wisata mencapai Rp4 miliar. “Kegiatan promosi kota sudah banyak yang berjalan, mulai skala kecil hingga yang besar,” pungkas Roem. (rular/R)