Jokowi Minta, Media Harus Luruskan Hal yang Bengkok!
Dalam peringatan Hari Pers Nasional, yang jatuh pada 9 Februari ini, Presiden Joko Widodo berbicara soal maraknya berita palsu alias hoax yang beredar luas. Jokowi pun meminta media arus utama (mainstream) harus bisa meluruskan pemberitaan yang ‘bengkok’ tersebut.
Jokowi mengatakan digitalisasi proses komunikasi membuat semua orang bisa menjadi produsen berita. Semuanya bisa memberitakan apa yang dilihat dan dialami. Hal ini terjadi di media sosial (medsos).
“Semuanya bisa memberitakan apa yang dilihat, apa ya dia alami. Setiap saat di medsos kita kebanjiran berita. Ada berita objektif, yang aktual, ada yang kritik yang baik, tapi banyak juga berita bohong, hoax, yang ganggu akal sehat kita,” kata Jokowi.
“Ada berita yang membuat kegaduhan, banyak berita yang penuh dengan caci-maki, penuh dengan fitnah, memecah belah masyarakat, bahkan mengancam persatuan bangsa,” tambah Jokowi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua DPD M Saleh, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sejumlah menteri Kabinet Kerja, dan duta besar perwakilan negara sahabat. (*)