Bola

Marahnya Guardiola Setelah City Keluar dari Empat Besar

Untuk kali pertama musim ini Manchester City harus rela keluar dari empat besar klasemen Premier League. Yaya Toure mengungkap betapa marahnya Pep Guardiola.

The Citizens mengawali 2017 dari posisi lima papan klasemen setelah kalah 0-1 dari Liverpool di Anfield dalam partai Tahun Baru. Itu menjadi kekalahan ketiga City dari 10 laga terakhirnya (plus lima kemenangan dan dua kali seri).

Posisi lima di pekan 19 tersebut adalah peringkat terburuk City di bawah arahan Guardiola selaku manajer, setelah sebelum ini sempat menempati posisi empat selama tiga pekan, yakni pada pekan 14-16.

City, yang memulai musim dengan kemenangan beruntun di enam laga awal dan memuncaki klasemen sampai pekan 10, kini berada di posisi lima dengan 39 poin, setara dengan poin Tottenham Hotspur, dan ketinggalan dari Arsenal (40 poin), Liverpool (43), dan Chelsea (49). City bahkan cuma unggul tiga angka dari Manchester United yang berada di posisi enam.

“Tentu saja ia marah. Ia manajer yang bisa marah,” kata Yaya Toure seperti dilansir Soccerway.

“Kami harus lebih baik lagi dan bereaksi terhadap situasi. Tentu kami tahu Liverpool akan menunggu saat kami kehilangan bola dan mereka melakukan itu untuk bikin gol, jadi ia akan marah atas segala yang terjadi. Kami takkan bisa sempurna, ada kalanya ketika kami tidak bisa memaksimalkan peluang, tapi kami juga bisa mengambil kesempatan dari hal tersebut. Anfield tidak mudah, tapi kami bisa belajar dari hasil ini dan perkataan manajer setelah laga itu.

“Ketika kalah, apa yang harus dilakukan? Anda kecewa dan ingin bangkit. Kami tak mau jarak bertambah lagi antara kami dengan Liverpool, Arsenal, dan Tottenham, jadi kami mesti bereaksi. Kami takkan menyerah. Kami akan bertarung sampai akhir,” tuturnya.

City akan membuka tahun 2017 dengan menjamu Burnley di Etihad, Senin (2/1/2017) malam nanti.  (krs/cas)