Budaya

Menjemput Takdir di Pilkada, Tim 7 PKS Sukses Antar SK

Oleh ; SUARDI AZZAHRA

Pilkada Takalar 2017 selamanya akan memantik emosional yang luar biasa.Kemenangan SKHD sangat sensasional melawan hegemoni banyak partai besar, duo incumbent, aparatur yang berpihak pada salah satu kandidat. Tergerak saja hati ini, untuk menuliskan cerita awal tentang suka duka tim dan calon yg rencana di usung dipilikada Takalar.

Setelah dinyatakan kalah di dua pilkada Burhanuddin-syamsari(2007),  Syamsari-Hamsah Barlian  (2012)  pengamat dan sebagian masyarakat beranggapan syamsari Kitta (SK) telah tamat karir politiknya, sosok SK sudah selesai takdir politiknya, terlebih tidak lolosnya pencalegan 2019, ( SK terdaftar sebagai caleg DPR-RI dapil sulsel 1 ).

terkait mulai lunturnya dukungan masyarakat beriringan dengan kehendak SK untuk tidak lagi maju dipilkada 2017. 

Suatu hari pertengahan tahun 2015, SK ditanya oleh pejabat teras partai PKS soal rencana pilkada 2017, “saya telah merasakan pilkada 2012 luarbiasa menguras tenaga, waktu, materi, pagi,siang, malam, dari ujung aeng Towa sampai diujung Takalar diteluk laikang ke ujung pegunungan ko’mara, saya pikir kalau bisa memilih saya jangan mi maju lagi apalagi incumbent yg dilawan “.

Jawabnya dihadapan beberapa kader dikantor PKS kala itu, saya dan teman hanya berkenyit dahi, diam dan saling bertatap tetapi didalam hati, kami menyakini ” beliau satu satunya tokoh yg bisa mengimbangi incumbent “.

Kader inti pengurus PKS Takalar yang darahnya masih segar dan mendesir persis semangat pemuda yang menculik Soekarno ke pengasingan

Rengasdengklok untuk segera memproklamirkan kemerdekaan RI, tetapi kader PKS tidak sampai menculik SK,hanya rutin menggelar rapat senyap dengan agenda merebut pilkada Takalar.

Kader PKS berinisiatif sendiri membentuk tim tujuh dan mendesain sendiri roadmap peta pertarungan pilkada 2017.

Bukan tanpa aral, tim tujuh menemukan kendala dilapangan, emosional pengurus, kader, dan relawan SK belum terkonsolidasikan dengan baik, mereka belum menerima kalau tim elite pks Kabupaten akan mendorong kembali SK di pilkada 2017. Tulisan ini di kutip dari akun whatsapp Suardi Az-zahra senin,  27/2.

Kami masih ingat dibulan Agustus 2015, kami saling berdebat agenda besar apa yang pks gelar sehingga kader dan struktur dapat menemukan kembali ritme militansinya.

Ditengah penolakan n persetujuan,  tim memutuskan menggelar LOMBA SENAM NUSANTARA PKS yang digelar dilapangan Galesong ahad 23 agustus 2015.

Tak di duga ide kreatif tersebut sangat luar biasa dan tak terpikirkan mendapat sambutan luarbiasa dari masyarakat , bukan hanya kader, struktur tetapi majelis taklim, komunitas senam, pemuda, organisasi BKPRMI, KNPI, Pemuda Muhammadiyah dst, tak kurang 2000 an masyarakat dan 100 an tim senam ambil bagian , menjadi menarik karena lomba senam dibagi dalam beberapa kategori remaja, ibu ibu bapak bapak dan seterusnya.

Beberapa hari pra hari lomba, setiap tim bersemangat memesan VCD senam Nusantara, jadilah bunyi musik senam nusantara bertalu talu di setiap sudut lorong desa tidak pagi siang dan malam. Tim tujuh juga ambil bagian dalam konsolidasi awal dengan membagi diri membentuk tim senam ( antara lain jago, erdogan,…. lupa groupna taqi  paling pore gaya tp tdk dapat juara.

Peserta lain tertawa melihat kelucuan tim DPD, tetapi dalam hati kami juga tertawa dgn kebersamaan yg tercipta dari agenda lomba senam.

Tau tidak,  tim berani bertaruh dengan memberi total hadiah 20 juta. Uangnya dari mana? Hehe ada ada saja rezki sehingga tertutupi Alhamdulillah.

Kesyukuran tim yang paling besar, adalah kehadiran sosok Syamsari Kitta membersamai senam massal dan ikut memberikan hadiah bagi pemenang, dari kejauhan kami memotret betapa pemuda, remaja, ibu2, senang berfoto bareng dgn SK, mereka mungkin tdk ketahui bahwa sosok di sampingnya kelak menjadi pemimpin Takalar masa depan.

Karena memang tim tidak perkenalkan SK sebagai calon Bupati, murni konsolidasi kebersamaan.