Pecat Ranieri, Leicester Beralasan Butuh Perubahan
Leicester – Sembilan bulan usai memberi gelar Premier League, Claudio Ranieri dipecat Leicester City. Leicester beralasan butuh perubahan demi bertahan di Premier League.
Bersama Ranieri, Leicester membuat kejutan besar dengan menjuarai Premier League musim 2015/2016 lalu. Itu merupakan gelar juara Premier League pertama di sepanjang sejarah The Foxes.
Tapi Leicester justru tertatih-tatih di musim ini. Sampai liga berjalan 25 pekan, Leicester baru lima kali menang dan sudah kalah 14 kali. Dengan 21 poin, Jamie Vardy dkk. menempati posisi ke-17 di klasemen dan hanya berjarak satu angka dari zona degradasi.
Hari Kamis (23/2/2017) waktu setempat, Leicester kemudian mengumumkan pemecatan Ranieri. Dalam pernyataan di situs resminya, keputusan ini dilatarbelakangi hasil buruk yang didapat Leicester di kompetisi domestik.
“Ini sudah menjadi keputusan paling sulit yang harus kami ambil selama hampir tujuh tujuh tahun sejak King Power mengambil alih kepemilikan Leicester City. Tapi kami berkewajiban untuk mengutamakan kepentingan jangka panjang klub di atas sentimen pribadi, tak peduli seberapa kuatnya,” ujar Wakil Chairman Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, seperti dikutip dari situs resmi klub.
Untuk sementara, Leicester akan ditangani oleh Asisten Manajer Craig Shakespeare dan pelatih tim utama Mike Stowell sampai manajer baru direkrut. Menyelematkan Leicester dari jerat degradasi akan jadi tugas utama manajer baru nantinya.
“Mengulang prestasi luar biasa musim lalu tak pernah jadi harapan kami. Sesungguhnya, bertahan di Premier League adalah target kami yang utama dan satu-satunya di awal musim,” ucap Srivaddhanaprabha.
“Tapi sekarang kami harus bertarung untuk mencapai target itu dan merasa perubahan diperlukan untuk memaksimalkan kesempatan akan hadir dalam 13 pertandingan terakhir,” katanya. (nds/mrp)