Peristiwa

Proyek Pembangkit Listrik Roboh, 67 Orang Tewas

Korban tewas dalam insiden robohnya menara pendingin di proyek pembangunan pembangkit listrik Jiangxi, China bertambah menjadi 67 orang, satu pekerja dilaporkan masih terjebak reruntuhan. Seperti dilansir Reuters, Kamis (24/11), Perdana Menteri China, Li Keqiang, memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden yang terjadi di pembangkit listrik Fengcheng, Provinsi Jiangxi pada Kamis (24/11). PM Li meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab harus ditindak tegas. “Perkuat pengawasan dan langkah-langkah pencegahan, untuk mencegah insiden besar seperti ini terjadi kembali,” demikian pernyataan PM Li.

img-20161124-wa0016Media Nasional China melaporkan, dua pekerja yang luka-luka dilarikan ke rumah sakit setempat usai insiden ini terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Laporan sebelumnya yang menyebut lima pekerja yang luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit setempat. Televisi nasional CCTV melaporkan, korban tewas bertambah menjadin 67 orang, sementara media lokal melaporkan satu orang masih hilang.

Insiden ini terjadi pada menara pendingin pada pembangkit listrik yang masih dalam proses pembangunan. Salah satu platform pada menara pendingin itu roboh dan menimpa pekerja yang ada di bawahnya. Berbagai foto dari lokasi kejadian menunjukkan lempengan beton, balok baja dan potongan logam saling bertumpuk di bagian dasar sebuah struktur yang berbentuk lingkaran besar.

Total 32 mobil pemadam dan 212 personel militer dikerahkan ke lokasi untuk membantu upaya penyelamatan dan pencarian korban. Para petugas penyelamat yang mengenakan helm pelindung terlihat mondar-mandir sambil membawa tandu dari lokasi insiden ini.

Dua unit pembangkit listrik tenaga batu bara yang mampu menghasilkan listrik 1.000 megawatt mulai dibangun pada Juli lalu dan diperkirakan selesai pada awal tahun 2018 mendatang. Proyek ini memakan dana 7,67 miliar yuan atau setara Rp 15 triliun. (*/R)