Budaya

Putus Cinta Tak Doyan Makan Berhari-hari? Ini Penyebabnya

Sakit hati karena putus cinta berdampak langsung pada selera makan. Bisa jadi makan berlebihan atau tidak makan berhari-hari.

Rasa sedih yang mendalam karena putus cinta, terutama pada pihak yang diputus cinta akan membawa pengaruh pada kesehatan. Meskipun tiap orang punya reaksi berbeda pada rasa sedih.

Beberapa hari setelah putus cinta makan sering jadi keinginan terabaikan. Namun, setelah beberapa minggu kemudian bisa jadi orang putus cinta jadi rakus, menyantap semuanya.

Dikutip dari delish.com (23/5), seorang penulis dari Belanda menginvestigasi fenomena ini. Menurutnya hal ini ada kaitannya dengan kinerja hormon. Setelah putus cinta, tubuh akan bereaksi melawan. Denyut nadi bertambah dan hormon cortisol dan adrenalin meningkat. Hal ini membuat orang sulit tidur dan tak selera makan.

Menurut profesor neurobiologi, Gert ter Horst dari Belanda, saat itu tubuh sedang berjuang mengatasi keadaan. Orang patah hati sedang dalam stres tinggi, sistem syaraf simpatik masuk sehingga rasa lapar hilang dan pencernaan melambat. Saat ini emosi menjadi tak karuan yang bisa mempengaruhi keinginan makan.

‘Area pada otak yang berperan pada fungsi ini sangat berdekatan, saling mempengaruhi,’ ungkap Horst pada Vice (23/5). Jika rasa lapar datang, orang akan cenderung memilih makanan berlemak untuk mengatasi kekurangan kalori dan turunnya tingkat oxytocin saat rasa sedih datang. Itulah sebabnya pizza, es krim dan Oreo lebih sering dipilih dari buah segar.

Tetapi efek patah hati pada pria dan wanita berbeda. Wanita lebih banyak mengalami masalah makan daripada pria. Jadi kalau sedang patih hati Anda terus ingin makan ayam goreng dan es krim. Itu hal yang alami, jangan malu!  (odi/odi)