Samsat Maksimalkan Pendapatan dari Pajak Kendaraan

MAKASSAR – Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menjadi sumber pendapatan terbesar Pemprov Sulsel. Tak ada inovasi untuk menggarap potensi pendapatan di sektor lain. Pada triwulan I tahun ini, pendapatan dari pajak kendaraan bermotor sudah terkumpul Rp264 miliar. Sekira 23,35% dari target PKB Rp1,05 triliun tahun ini.

Kepala Bapenda Sulsel, Tautoto TR mengatakan, pencapaian ini cukup baik mengingat ekonomi di Sulsel sedikit melesu. “Porsi pendapatan dari pajak kendaraan memang cukup besar. Untuk total PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sulsel itu menyumbang rata-rata 60% tiap tahun..

Pihaknya akan maksimalkan pendapatan dari pajak kendaraan dengan beragam inovasi. “Seperti Drive Thru dan Samsat Care. Untuk layanan Drive Thru, wajib pajak cukup membayar di atas kendaraannya. Ini ada di Samsat Pembantu Pettarani dan Samsat Gowa,” bebernya.

Kemudian untuk Samsat Care layanan jemput bola. “Ini untuk wajib pajak yang tidak punya waktu ke kantor pajak. Juga untuk wajib pajak yang lagi sakit. Dari jasa Drive Thru, ada 9.427 unit kendaraan dengan nilai pajak Rp4,3 miliar. Dan Samsat Care meraih Rp41,8 juta dari 41 kendaraan,” tuturnya.

Tautoto mengaku tetap mengupayakan pajak sektor lain termasuk retribusi daerah. “SKPD akan kita kumpulkan untuk menggenjot pendapatannya. Supaya tidak terlalu bergantung ke pajak kendaraan. Terbukti Pajak Air Permukaan (PAP) kita juga cukup baik peningkatannya,” tandasnya.

Tahun lalu tercatat PKB menyumbang Rp1,02 triliun dari total PAD Sulsel Rp3,1 triliun. Kemudian bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Rp992 miliar. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) Rp501 miliar. Pajak rokok Rp484 miliar, pajak air permukaan (PAP) Rp74 miliar. Retribusi hanya Rp83 juta.

Ketua Komisi C DPRD Sulsel, Nupri Basri mengungkapkan, sudah berulang kali mengingatkan Pemprov Sulsel agar mengembangkan pundi-pundi pendapatan dari sektor lain. Namun, tetap saja minim inovasi. “Hasil rapat kerja selalu direkomendasikan, kami meminta sumber pendapatan lain di luar PKB,” ungkapnya.   (mear/R)