BudayaDaerahMakassarPendidikan

Stres Salah Satu Pemicu Serangan Kanker Payudara

MAKASSAR – Stres dan kanker payudara punya korelasi positif. Stres bisa jadi salah satu pemicu kanker. Kanker payudara ini termasuk penyakit yang cukup banyak ditemukan kasusnya. Jumlah penderitanya terbanyak kedua di dunia. Bahkan, kendati banyak dialami wanita dewasa, kanker payudara juga bisa menyerang anak-anak.

Pemateri tunggal Seminar Kanker Payudara, dr Edhy Listiyo MHA QIA CMA CHt MDISCA (kiri) saat berbicara di hadapan peserta seminar di Hotel Horison Ultima.

Pemateri Tunggal Seminar Kanker Payudara, dr Edhy Listiyo MHA QIA CMA CHt MDISCA menyebutkan, perilaku hidup dengan terlalu banyak pikiran (stres) bisa mengundang kanker payudara. “Penyakit ini bisa menuju ke paru-paru, ke lever. Juga memiliki tingkatan stadium kanker dari nol, satu, dua, tiga hingga stadium empat,” kata dia, di Hotel Horison Ultima, Sabtu lalu.

Pendeteksian dini dapat dilakukan dengan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Seperti mengangkat kedua tangan, dan mengecek apa ada bekas tekanan atau bengkak saat menekan payudara.

Selain itu, untuk terhindar dari kanker stadium tinggi atau lebih ganas, dr Edhy, sapaannya, memberikan jalan mudah dengan terapi. Terapi, kata dia, menjadi suatu teknik pengobatan yang mujarab. “Lakukan terapi dari dokter. Jangan lakukan terapi sendiri. Dokter yang periksa tingkatan berapa. Apakah bisa diradiasi, atau bisa dikemoterapi,” tandasnya.

Pada seminar deteksi dini kanker payudara yang digelar Laboratorium Klinik Pramita ini juga diberikan tanda-tanda kanker. Diantaranya, bengkak pada seluruh atau sebagian payudara, kulit iritasi, payudara terasa nyeri, puting susu nyeri, kulit pada payudara atau puting susu berwarna kemerahan, kulit bersisik atau menebal, keluarnya cairan atau darah dari puting (kecuali ASI).

Kepala Cabang Laboratorium Klinik Pramita, Totok Sudarwanto menambahkan, klinik Pramita dengan gerai pertama di Makassar, sudah memiliki beberapa fasilitas medical chek up yang lengkap dan modern.

Di antaranya hematologi, klinik rutin, fungsi hati, profil lemak, fungsi ginjal, gula darah, hepatitis, fungsi kelenjar tiroid, deteksi tumor, pemeriksaan jantung, paru-paru, USG, pendengaran, dan pemeriksaan gigi. “Khusus seminar-seminar kesehatan. Saat ini kami sedang merintis seminar dan untuk kedepannya akan terus dilakukan,” tuturnya.    (mt/ar/cw)