DaerahTAKALAR

TAPD Tak Mampu Mengelola Keuangan, PEN Jadi Kambing Hitam

TAKALAR – Realisasi pajak dan retribusi Kabupaten Takalar 2024 sangat rendah meskipun telah menggunakan  Smart PAD yang menelan biaya milyaran rupiah.  Walhasil, belanja wajib akhirnya terabaikan seperti TPP, ADD dan BHPR. Namun anehnya beberapa proyek yang sebenarnya tidak prioritas malah digenjot seperti perluasan lahan kantor bupati dan lapangan upacara, dan acara seremonial lainnya.

Untuk menutupi ketidakmampuan TPAD dalam memenuhi target PAD ini, mereka selalu mengkambinghitamkan pinjaman PEN yang pembayarannya berasal dari DAU dan sudah terjadwal pembayaran dan besarannya.

Menurut Aswin Majid, anggota DPRD Takalar 2019-2024, TAPD tidak berhasil mendatangkan PAD dari objek potensial seperti RS Padjonga dan RSI Galesong, padahal DPRD telah menyetujui anggaran untuk RSI puluhan milyaran dengan harapan bisa mendatangkan PAD yang signifikan. 

Senada dengan Aswin, ahmad Jais yang juga caleg DPRD Takalar 2019-2024, menilai TAPD tidak cakap menjalankan tugas, karena targetnya banyak yang meleset. 

“kemampuan TAPD Takalar hanya bisa mengkambinghitamkan PEN. Pemerintah seharusnya tidak lagi memposisikan pejabat yang tidak produktif seperti ini, karena masyarakat dan negara rugi menggaji dan memberikan fasilitas kepada pejabat yang kemempuannya hanya seperti itu”terang Jais.    (cw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *