Libatkan Industri Keuangan Bangun Infrastruktur
MAKASSAR – Proses percepatan pembangunan di daerah kerap terhambat karena persoalan anggaran. Kenapa, pembangunan infrastruktur selama mengandalkan anggaran hanya dari APBD dan APBN. Olehnya, kedepan pemerintah daerah khusus pada wilayah Sulsel diminta untuk melibatkan industri jasa keuangan dalam upaya percepatan pembangunan.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal 1 OJK, Sarjito secara langsung meminta agar pemerintah daerah tidak pesimis pada masalah finansial dalam membangunan infrastruktur. Dia berharap, pemerintah tidak melulu hanya bertumpu pada dana yang bersumber dari APBD maupun APBN. Tetapi pemerintah sudah saatnya melakukan kerja sama dengan para pelaku industri jasa keuangan.
Kata Sarjito diacara Forum Diskusi Memanfaatkan Peluang Penerbitan Obligasi Daerah untuk Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Sulsel, di Hotel Four Point By Seraton Makassar, usulan ini penting untuk mengejar target pembangunan. Jika pembangunan baik, maka seluruh sektor akan ikut terdorong. Pemerintah tidak bisa lagi pesimis pada masalah penganggaran, libatkan industri keuangan.
Sedang Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua, Bambang Kiswono, menjelaskan, forum diskusi ini merupakan langkah strategis untuk mensosialisasikan manfaat obligasi daerah dan memperkaya informasi pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Menurutnya, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Sulsel, maka semua pihak terkait mengetahui bagaimana mendorong penebitan obligasi daerah ditengah seretnya APBN maupun terbatasnya APBD.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang meminta peran OJK untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur di Sulsel, sehingga kedepannya bisa lebih maksimal. Keterlibatan pelaku industri jasa keuangan akan sangat urgen dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan.
Ditegaskan, dengan banyaknya investor dan pelaku industri jasa keuangan yang terlibat dalam proses pembangunan infrastruktur di Sulsel tentunya akan berinflikasi positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sulsel, yang selalu tumbuh diatas 7% bahkan pernah menembus angka 8%. ” Peran industri keuangan seperti OJK akan membuat perputaran ekonomi di Sulsel semakin dinamis, sehingga akan berdampak positif terhadap tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan rakyat yang turut bergerak naik,” ujar Agus.
Mantan Ketua DPRD Sulsel itu berharap, diskusi Pemanfaatan Peluang Penerbitan Oblikasi Daerah untuk Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Sulsel ini bisa memberikan pemahaman tentang sumber-sumber pendanaan baru yang difasilitasi oleh OJK. (e/ar/R)