Survei JSI Dinilai Tidak Rasional, Lebih Kepemuasan Kandidatnya
TAKALAR – Ketua Tim Pemenangan Paslon SK – Nojeng, Idris Leo menanggapi hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menempatkan pasangan Daeng Manye-Hengky Yasin unggul secara signifikan.
Menurutnya, hasil surveinya tidak mepengaruhi tim maupun simpatisan SK-HN. Ia menilai survei tersebut sebagai upaya pembohongan publik di masa akhir kampanye.
“Dipenghujung kampanye sudah biasa dengan bermunculan hasil survei. Kami tidak anti survei, tetapi hasil yang dirilis JSI ini tidak rasional, baik dari pendekatan logika politik maupun logika statistik. Jadi, kami hanya menyimak saja. Lagi pula, itu hanyalah cara untuk memuaskan kandidat mereka,” ujar Idris, mantan anggota DPRD Takalar, Senin (20/11).
Dikatakan, tim SK-HN tetap fokus bekerja memenangkan pilkada dan tidak akan terpengaruh oleh hasil survei yang dinilainya tidak kredibel.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Hasbi turut memberikan pandangannya terkait survei tersebut. Menurutnya, hasil yang dirilis JSI berkesan anomali dan tidak meyakinkan publik karena tidak disertai data pendukung seperti metodologi survei, jumlah sampel, atau margin of error.
“Seharusnya, sebagai peneliti, lembaga survei melansir data yang presisi dengan indikator yang mendukung hasil survei agar dapat dipercaya publik,” ungkap Hasbi.
Ditambahkan, lembaga survei harus menjaga integritasnya dan tidak bertindak seperti buzzer kandidat tertentu. “Kalau begini cara kerjanya, lembaga survei tak lebih dari alat propaganda calon bupati dan wakil bupati yang hasilnya bergantung pada siapa yang memesan,” pungkasnya.
Dengan hasil survei yang kontroversial ini, dinamika politik di Takalar menjelang Pilkada 2024 semakin memanas. Publik kini menunggu bagaimana perkembangan berikutnya dari kedua kubu pasangan calon. (rd)