Warga Penikmat Kopi Tantang Kadis Pertanian Transparansi Data
TAKALAR – Mengemukanya beragam masalah di ruang publik tanpa disertai data valid, melahirkan polemik hingga indikasinya fitnah. Lalu siapa yang musti disalahkan dalam kontes ini, Alsintan misalnya. Kepala Dinas Pertanian sejak tahun 2019 hingga 2022 dan bahkan 2025 tahun ini belum pernah memberikan klarifikasi dan membuka data perihal penerima bantuan baik Alsintan maupun bantuan lainnya.
“Keterbukaan data ini sangat penting, berani tidak Kadistan buka dan paparkan agar masyarakat secara keseluruhan mengetahuinya hingga tidak ada fitnah diantara kita,” ungkap penikmat kopi berharap adanya podcast dengan topik membuka benang kusut alsintan 2019-2022.
Mereka (penikmat kopi rad.) berharap, dari transparansi data ini bisa dijadikan rujukan untuk pemberian bantuan selanjutnya. “Kami tantang berdiskusi dengan tema Tantang Kadis Pertanian Ungkap Data Alsintan 2019-2022,” ujarnya saat bincang lepas disalah satu warkop seputaran Alun-Alun Makkatang Daeng Sibali.
Ditegaskan juga, kalau memang bersih dan sesuai aturan, kenapa takut membuka data?
Sebagai pejabat publik, Kepala Dinas Pertanian seharusnya transparan dalam menyajikan data, termasuk data bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari tahun 2019 hingga 2022. Jika program ini benar-benar berjalan sesuai perencanaan, tidak seharusnya ada keraguan untuk membuka data ke publik. Justru, dengan keterbukaan, masyarakat dapat menilai sejauh mana efektivitas distribusi dan pemanfaatan alsintan di lapangan.
Karena imbuh warga penikmat kopi, ketidakterbukaan hanya akan menimbulkan kecurigaan adanya ketimpangan atau penyalahgunaan dalam penyaluran bantuan.
“Kami tunggu jawaban dari yang berwenang yakni Kadistan, kapan jadwal diskusinya,” pungkasnya. (cw)