Hukum

Mantan Calon Bupati Jadi Buron Kasus Korupsi

Seorang buronan yang belakangan diketahui adalah mantan calon Bupati akhirnya menjadi daftar pencarian orang (DPO). Muhammad Hadi Kusumo merupakan mantan calon jalur perseorangan di Tumenggung pada Pilkada 2013 silam.

Pria asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masuk ke daftar pencarian orang (DPO) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua atas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan patung Usker Avatan di Sekretariat Daerah Kabupaten Sarmi, Papua, tahun anggaran 2015.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Temanggung AKBP Wahyu Wim Hardjanto mengatakan, pihaknya sudah diminta bantuan untuk mencari orang tersebut oleh Kejati Papua, melalui surat yang diterimanya akhir Desember 2016 lalu.

“Kami hanya bantu cari atas permintaan DPO dari Kejaksaan (Papua),” ujar Wahyu saat dikonfirmasi kompas.com.

Wahyu mengaku sudah mendatangi rumah Hadi bersama petugas Kejari Temanggung beberapa waktu lalu. Selain itu, sejumlah aset rumah milik Hadi di wilayah Temanggung juga sudah dilacak karena kemungkinan menjadi tempat persembunyian Hadi selama ini.

“Karena kita dimintai bantuan, sebisa mungkin kita akan terus melakukan pencarian dan pelacakan,” jelas Wahyu.

Wahyu meminta kepada pihak keluarga maupun masyarakat yang mengetahui keberadaan Hadi untuk kooperatif. Sebab, siapa pun yang terbukti menyembunyikan DPO juga akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

“Kami minta kepada keluarga atau masyarakat pada umumnya jika mengetahui keberadaan Hadi Kuswanto untuk bisa lapor ke kami,” pintanya.

Kepala Seksi Intel Kejari Temanggung Sabar Sutrisno memaparkan bahwa Hadi ditetapkan sebagai DPO karena diduga berperan sebagai penyedia jasa pada proyek pembangunan patung Usker Avatan di Papua senilai Rp 10 miliar pada 2015 lalu.

“Total proyek Rp 10 miliar, sudah diterima Rp 2,5 miliar. Proyek belum dikerjakan, tapi uangnya diduga dilarikan oleh yang bersangkutan,” ungkap Sabar.

Sabar mengatakan sudah mencari keberadaan Hadi dan menghubungi istrinya, tetapi belum membuahkan hasil. Dari keterangan sang istri dan beberapa keluarganya, kata Sabar, Hadi sudah meninggalkan rumah sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, tidak dijelaskan tujuan kepergian Hadi tersebut.

“Yang bersangkutan lama tidak pulang. Saat kami hubungi istrinya malah kami diminta untuk tidak mengubunginya terus. ‘Jangan menghubungi terus, biar Abang saja nanti yang menghubungi Bapak,” kata Sabar menirukan ucapan istri Hadi.  (*/R)