Respon Publik, Sikap Peduli Siswa Terhadap Produk Halal
MAKASSAR – Satuan Kerja Kementrian Agama RI wilayah Timur Indonesia mencatat, sebagian besar siswa sekolah Indonesia Timur menunjukkan sikap kepedulian yang tinggi terhadap hal-hal yang berkenaan dengan produk halal.
Dipenelitiannya mengenai “Respon Publik Sekolah terhadap Produk Halal di Kawasan Indonesia Timur” menunjukkan, ada 99,55% publik sekolah sepakat soal pentingnya mengetahui secara detail tentang kehalalan suatu produk yang dikonsumsi.
97,91% berpendapat pentingnya jaminan produk halal yang dikonsumsi publik sekolah dan 97,91% sepakat penting adanya logo halal di suatu produk, 98,28% yang sepakat pentingnya aturan terkait produk halal dan 98,64% sepakat pentingnya dilaksanakan sosialisasi produk halal. “Tren positif ini juga tampak pada sikap mereka dalam menjadikan pertimbangan hal-hal terkait produk halal sebelum mereka membeli dan mengkonsumsinya,” kata koordinator peneliti, Sabara Nuruddin pada kegiatan Seminar Hasil Penelitian mengenai persepsi publik sekolah terhadap produk halal di Clarion Hotel.
Di fakta lapangan jelas Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Muharam Marzuki mengatakan, kebanyakan masyarakat muslim tidak lagi mempertanyakan halal/haram suatu makanan yang dikonsumsinya jika berada di daerah yang mayoritas muslim. Kebanyakan tidak peduli lagi soal adanya logo halal, atau apakah makanan itu benar-benar secara komponen bahan makanan betul-betul halal.
Karena ketika berada di kawasan mayoritas muslim, maka mereka sudah sangat percaya jika produk yang dijajakan itu halal. Maka dari itu, makanan yang dikonsumsi publik sekolah tidak hanya perlu dilabeli logo halal, tapi substansi komponen zat dari makanan tersebut perlu di pantau kehalalannya. “Logo halal gampang dibuat. Tinggal ambil logo dan dicetak di kemasan. Logo juga biasanya hanya dipakai menarik konsumen tapi substansi makanannya meragukan,” ujarnya. (ar/R)