Takalar Dulunya Naciniki Mata, Sekarang Taccinikaki Ka Sassangi

TAKALAR – Pemutusan aliran listrik penerangan jalan umum (PJU) yang berakibat kota Takalar menjadi gelap bak Kota Mati di malam hari memicu mencuatnya beragam asumsi miring terhadap eksistensi dan komitmen pemerintahan Syamsari Kitta – H. Ahmad Dg Se’re (SKHD) untuk membawa masyarakat kekehidupan lebih baik. “Sangnging caritaji,” kesal warga.

Di masa Pemerintahan sebelumnya kata warga, tidak ada kegelapan seperti dialami saati ini. Bahkan dikala pemerintahan H. Burhanuddin Baharuddin, sangat tepat tagelinenya ‘Na ciniki mata tawwa’ dan di pemerintahan SKHD ‘Taccinikaki ka sassangi’.

Terputusnya aliran listrik PJU disebabkan pihak Pemkab tidak membayarnya hingga menunggak khususnya di bulan Maret. Adapun jumlah tunggakannya mencapai angka Rp.607 juta lebih,

“Kami mencabut aliran listrik PJU karena nunggak pembayaran untuk satu bulan. Itu dilakukan karena aturan mainnya memang seperti itu, dan sebelum kami mencabut meteran dan non meteran terlebih dahulu kami mengingatkan tunggakan pelanggan,” ucap Manager Unit Layanan Pelanggan PLN Takalar, Agus Wahyu kepada warawan.

Ditegaskan, apabila selama 60 hari setelah pencabutan dilakukan Pemda Takalar tak membayar tunggakannya maka kami akan menutup aliran listriknya.    ©