12 Pelaku Ditahan, 80.000 Pengungsi Korban Kebakaran
Kebakaran lahan yang sudah terjadi selama tiga hari di Israel mengakibatkan ratusan rumah warga hancur dan 80.000 orang di kota Haifa harus diungsikan. Kepolisian Israel, Jumat (25/11) telah menahan 12 orang yang diduga memicu kebakaran lahan di wilayah tengah dan utara Israel.
Pasukan pemadam kebakaran masih berjuang keras untuk memadamkan api yang menjalar di perbukitan sekitar Jerusalem dan sekitarnya. Upaya pemadaman api ini mendapatkan bantuan dari petugas pemadam kebakaran Palestina, Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, Rusia, dan Turki.
Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengatakan, ke-12 orang itu ditahan ketika mencoba menyalakan api atau saat melarikan diri dari kawasan yang terbakar. Sedangkan menteri keamanan dalam negeri Gilad Erdan mengatakan, para tersangka itu adalah warga minoritas, sebuah julukan bagi warga Arab-Israel atau Palestina. “Kemungkinan besar motif dari perbuatan ini adalah masalah nasionalisme,” kata Erdan kepada radio Angkatan Darat.
Kebakaran lahan ini adalah yang terbesar di Israel sejak 2010, ketika 44 orang tewas dalam sebuah kebakaran hebat di wilayah utara negeri ini. Saat itu, penyidik menyimpulkan kebakaran disebabkan kelalaian manusia.
Akibat kebakaran itu, hampir sepertiga warga Haifa, kota berpenduduk 250.000 orang, termasuk sejumlah besar warga keturunan Arab, harus mengabiskan malam di tempat-tempat penampungan.
Dikutip kompas.com, Hingga Jumat, pasukan pemadam kebakaran masih berusaha mengendalikan api. Para pejabat kota Haifa mengatakan, situasi sudah bisa dikendalikan meski sedikitnya 700 rumah warga rusak berat atau hancur. (*/R)