Dinasti Keluarga Warnai Karyawan PDAM “Itu Biasa”

TAKALAR – Polemik tak berkesudahan dalam lingkup Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar nampaknya di pandang sebelah mata. Namun bagi korban pemecatan, perilaku oknum di PDAM suatu waktu akan dapat karmanya yang kini sedang dijalani sejumlah petinggi, diantaranya mantan Direktur PDAM Jamaluddin Nombong.

Korban pemecatan yang pasrah dengan keadaannya waktu itu mengurai kata, dirinya tak mampu berbuat banyak meskipun di dzolimi. “Saya tak miliki kemampuan berbuat banyak, tapi berharap pekerja media dan sosial control lainnya termasuk LSM dan Mahasiswa untuk tidak diam menyaksikan kesewenangan,” harap Yusuf Dg Bali waktu itu.

Di pasca pemecatan, PDAM saat itu kembali menerima karyawan baru yang terkesan kolusi dan nepotisme karena dominan yang diterima kalangan keluarga petinggi di PDAM. 

Ini hasil dan nama karyawan yang diterima,  Rosnawati (Adik Kandung Kabag Umum),  Asmin (Keponakan Kabag Umum), Muh. Luffy Yusuf (Anak Staff Ahli PDAM Takalar), Sultan (Keponakan Kabag Keuangan), Maulana Syam (Anak Kabag Tekhnik),  Syahrul (Anak Dari Pegawai PTT), Fatmawati (Keluarga Direktur), Wardiman (Saudara Kasubag Personalia), Iksan (Anak Staf Tekhnik PDAM), Kurni (Anak Pegawai  Pdam), Haeril (Saudara Kasubag Humas), Zul (Anak Pegawai PTT) dan Kamaruddin yang diketahui kemanakan Direktur PDAM.

“Kalau soal penerimaan yang merekrut keluarga, itu hal biasa,” ujar Direktur PDAM, Jamaluddin Nombong waktu itu.  (cw)